Cara kerjanya mobil berbahan bakar 40 baterai basah (accu) ini mampu menciptakan 500 kilovolt (KV) yang mampu mengubah arus bolak-balik menjadi arus listrik ini mampu menggerakkan motor listrik yang berkekuatan 5 kilo watt (KW) dan menggerakkan roda.
Kelima mahasiswa yang tergabung dalam tim laboratorium konversi energi jutusan Teknik Elektro yakni Bambang SK, Dedied CH, Era Purwanto, Arman Jaya, dan Purwadi AD.
Mobil yang mengandalkan tenaga dari baterai basah ini mempunyai banyak kendala dalam pengoperasiannya, diantaranya mesin yang cepat panas serta sempitnya ruang mengemudi.
"Seharusnya mobil ini mampu melaju hingga 60 km per jam. Tapi karena kita masih menggunakan gearbox mobil biasa menambah beban mobil sehingga hanya mampu melaju 20 km per jam," kata Prof Ir Soebagijo MSEE PhD salah satu dosen pembimbing kepada wartawan di Kampus ITS, Sukolilo.
Mobil yang menghabiskan dana hingga Rp 80 juta ini mempunyai keunggulan yaitu suara mesin yang halus. Rencana kedepan kata Soebagijo, pihaknya akan mengembangkan hasil penemuannya ini. Yakni dengan memperkecil 40 baterai menjadi 3 baterai.
"Kita nantinya juga akan mengganti sasis mobil serta mencari cara untuk memperluas ruang kemudi," tandasnya.